Januari 04, 2010

New Year! (It's time to renew!!)



FAITH makes all things possible, HOPE makes all things work,
LOVE makes all things beautiful. May we have all three in this New Year! ^-^

November 22, 2009

Proficiat!



'Met Pesta Jubelium (75 tahun) Paroki Kristus Raja, Medan.
Buat semua penghuni Paroki ini--entah emang kelahiran Medan ato pendatang;

'Moga makin bersemangat dalam mengabdi-Nya & sesama. Amen.

Jia you!!! Semangattt!!! ^-^

November 18, 2009

Benahi dirimu...

























Jangan sekadar melewati hari dalam hidup ini. Bersikaplah ANTUSIAS. TERSENYUMLAH. Lakukan segala sesuatu dengan SEPENUH HATI. Lakukanlah dengan GAIRAH yang BERKOBAR-KOBAR.

Hasilnya tidak saja Anda yang akan merasa lebih baik, tetapi api itu akan MENYEBAR, dan segera orang-orang lain juga akan tertarik pada apa yang ada padamu. Maukah hidupmu BERDAMPAK BUAT ORANG BANYAK?

Jangan izinkan hari-harimu dipenuhi kekalahan dan stres. BENAHI DIRIMU; NYALAKAN KEMBALI API ITU. ("Mencapai Potensi Hidup yang Maksimal" by Joel Osteen)

November 14, 2009

Frank Duff, T.O.Carm: Pendiri Legio Mariae

Frank Duff adalah pendiri Legio Maria, sebuah kerasulan awam yang sungguh berkembang dan menyebar luas dalam Gereja semesta. Siapakah dia? Banyak di antara kita tidak mengetahuinya. Salah satu sumber informasi yang kita miliki, antara lain dari “Buku Pegangan Legio” hanya menyebutkan bahwa dia adalah aktivis SSV (Serikat Sosial St. Vinsensius). Namun banyak orang belum mengetahui bahwa ia adalah anggota Ordo Ketiga Karmel (T.O.Carm). Saya pun baru mengetahuinya tatkala membaca majalah “Carmel in the World” beberapa waktu yang lalu.

Karena saya merasa penting untuk kita ketahui bersama, artikel itu pun saya terjemahkan. Mudah-mudahan hasil terjemahan ini membantu kita semua untuk mengenal salah satu dari para tokoh awam Karmel yang telah bekerja segiat-giatnya demi kemuliaan Allah dan keselamatan umatNya. Dan lagi, semoga kesaksian hidupnya memberi inspirasi bagi kita untuk mengikuti Kristus lebih dekat, mencintaiNya secara lebih mendalam dan membangun Kerajaan Allah dengan semangat yang lebih berkobar lagi. Inilah hasil terjemahan tersebut:

Ungkapan, “Seorang tokoh adalah anak zamannya” sering digunakan untuk orang-orang yang sungguh merintis gerakan-gerakan besar, dan biasanya berhadapan dengan perlawanan, namun berhasil membawa perubahan-perubahan besar dalam bidang sosial, politik dan keagamaan. Salah satunya adalah Frank Duff, seorang anggota Ordo Karmel Ketiga (Karmelit Awam). Dialah yang mendirikan Legio Maria.

Selama perayaan ulang tahun ke-85 (7 September 2006, tambahan penerjemah) Legio Maria, adalah kesempatan baik untuk melihat bagaimana Frank Duff dipengaruhi oleh hubungan dan kontaknya dengan para Karmelit di Irlandia, secara khusus Dublin, dan bagaimana hal ini menumbuhkembangkan devosinya kepada Santa Perawan Maria dan memberi inspirasi semangat kerasulannya bagi kaum anawim, orang-orang miskin dari bangsanya. Pengaruh Karmelnya datang, baik dari OCD maupun dari O.Carm di kota Dublin. Hal ini nyata jelas dalam devosinya yang luar biasa kepada Santa Perawan Maria, secara khusus dalam gelar Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel.

Frank Duff dilahirkan dalam sebuah keluarga kelas menengah Irlandia di Dublin pada tanggal 7 Juni 1889. Ia menjalani pendidikan di “Blackrock College” di Dublin selatan. Setelah wisuda, dia mengikuti testing pegawai negeri dan ditempatkan di Departemen Keuangan sebagai pegawai negeri Inggris – pada waktu itu Irlandia adalah bagian dari Kerajaan Inggris – di Dublin. Dia kemudian bekerja sebagai pegawai negeri di negara baru Irlandia, yang didirikan pada tahun 1921, untuk melanjutkan kariernya. Dia juga pernah menjadi sekretaris pribadi dari Michael Collins, seorang pemimpin revolusioner yang menjadi Menteri Pertahanan pada pemerintahan baru Irlandia. Frank Duff melaksanakan semua tugas yang diberikan kepadanya dengan baik dan setia.

Frank Duff dibesarkan dalam sebuah keluarga Katolik yang sangat saleh. Dari keluarga yang demikian, ia menghayati hidup keagamaan secara serius. Bahkan Frank Duff berlangkah lebih jauh dan mendalam lagi, di mana pada tahun 1915 dia menggabungkan diri pada Ordo Karmel Ketiga (T.OCarm) dan mulai menjalankan sebuah kebiasaan seumur hidup untuk mendaraskan Doa Offisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari.

Dia juga bekerja untuk Serikat Santo Vinsensius (SSV). Pada peralihan dari abad ke-19ke abad 20, saat berada di bawah kekuasaan Inggris, situasi dan kondisi kerja di antara orang-orang Irlandia, khususnya di Dublin, mengerikan. Sebuah aksi mogok yang dilakukan oleh para anggota Persatuan Jasa Transport dan Serikat Buruh Irlandia pada tahun 1913, yang dipimpin oleh James Connolly dan James Larkin, justru membawa kehancuran dan kelaparan yang lebih besar bagi masyarakat miskin. Kemiskinan semakin meluas dan menghebat, dan dilihat oleh banyak orang sebagai yang terburuk di Eropa, yang menimpa sebagian besar dari kota tersebut. Friedrich Engels, salah satu pendiri Komunisme, mengharapkan sebuah revolusi kaum proletariat untuk mengawalinya di Dublin, bukan di St. Petersburg.

Berkenaan dengan kondisi-kondisi ini, sebuah kelompok baru (dari kalangan Protestan) terbentuk dengan mengambil tempat di Jalan Whitefriars (Whitefriars Street) dekat dengan Gereja Karmel. Kepada orang-orang miskin, mereka bagikan makanan pagi secara gratis dengan syarat bahwa mereka mengikuti sebuah kebaktian Protestan. Frank Duff bersama dengan teman-temannya lain (dari kalangan Katolik), yang sangat tidak setuju dengan cara-cara seperti itu, menyusun kekuatan untuk memberi makan sejumlah besar orang miskin di Dublin sehingga mereka dapat mempertahankan iman Katolik mereka.

Tidak lama sesudah itu menyusul pergolakan karena Pemberontakan Minggu Paskah tahun 1916 dan Perang Inggris-Irlandia (dalam kalangan orang Irlandia dikenal sebagai Perang Kemerdekaan). Dalam tahun 1920, Duff terpilih sebagai seorang anggota delegasi Irlandia ke London untuk perundingan-perundingan yang mengantar kepada Perjanjian Inggris-Irlandia pada tahun 1921.

Di tengah semua kegiatan politik dan religius ini, Frank Duff menjadi sadar bahwa tidak banyak yang telah dilakukan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan dan orang-orang pinggiran dari masyarakat. Itulah selanjutnya gagasan Legio Maria mulai dirumuskan dalam pikiran-pikrannya.

Pada tanggal 7 September 1921, Legio Maria didirikan. Dan dia membatasi bahwa anggota-anggotanya terdiri dari orang-orang awam yang berkemauan untuk mengabdikan diri mereka bagi karya kerasulan dengan tetap menghayati kehidupan harian mereka, agak mirip dengan Karmelit Awam (Ordo Karmel Ketiga). Tetapi perlawanan terhadap gerakan ini tidak sedikit, secara khusus berasal dari kalangan para rohaniawan – termasuk beberapa anggota hirarki – yang takut bahwa Duff dan para legionernya seakan-akan sedang berupaya untuk mengambil alih karya gereja.

Sungguh, Frank Duff adalah anak zamannya. Bagaimana pun, ia tak gentar menghadapi perlawanan. Bersama dengan teman-temannya, dia berusaha untuk melakukan karya yang hanya sedikit orang mau mengerjakannya. Dia dan Legio Maria mengorganisir sebuah retret bagi para pelacur muda dari kota Dublin, dengan tujuan untuk membantu mereka membarui kehidupan mereka dan kemudian membantu mereka untuk memilih pekerjaan yang lain.

Dia juga mendirikan, bersama dengan Legio, asrama-asrama untuk ibu-ibu dan anak-anak mereka hasil hubungan di luar pernikahan dan juga untuk orang-orang tua dan orang-orang yang tak punya rumah. Karya-karya seperti itu belum diupayakan oleh kebanyakan kelompok, baik dalam Gereja maupun di tempat-tempat lain zaman itu.

Dengan adanya negara baru Irlandia yang merdeka, adalah sebuah kebutuhan akan pembaharuan besar dalam hidup sosial kemasyarakatan. Namun sayang pembaharuan ini kurang dinikmati oleh orang-orang miskin dan kurang berutung. Oleh karena itu, Legio Maria, yang dipimpin oleh Frank Duff mencoba untuk bertemu dengan orang-orang tersebut, yang kurang mendapatkan perhatian. Karya-karya Legio yang berkelanjutan di Irlandia adalah sebuah kebanggaan bagi usaha-usaha awal Frank Duff.

Selanjutnya, Legio Maria tidak hanya ada dan hidup di Irlandia. Kelompok tersebut mulai bergerak keluar Irlandia sebagai jawaban mereka terhadap kebutuhan-kebutuhan orang-orang miskin. Pada awal tahun 1930-an, di tengah masa depresi atau keputusasaan mendalam yang meluas hampir ke semua negara industri, karya Legio mulai berkembang ke Inggris, daratan Eropa dan terus menyebar ke negara-negara lain. Maka dalam waktu singkat, para Legioner hadir di Afrika, Amerika dan bagian lain dari dunia.

Frank Duff menulis dengan huruf besar tentang semangat kemurahan hati yang diketahuinya ada dalam diri kaum awam, walaupun mereka tidak dapat menggabungkan diri pada sebuah tarekat religius atau ditahbiskan, namun merasakan sebuah panggilan untuk bekerja bagi Kristus dan umatNya. Menggunakan sebuah format tentara Romawi kuno, Legio Maria ini dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan menggunakan istilah yang didasarkan pada Pasukan Romawi. Devosi kepada Maria menjadi titik pusat kelompok tersebut.

Betapa luar biasa, karya dan pengaruh Frank Duff dalam bidang kerasulan awam. Pada tahun 1965 ia diundang untuk menjadi seorang pengamat awam dalam Konsili Vatikan II. Tatkala dia diperkenalkan oleh Kardinal Heenan dari Inggris, 2.500 utusan bangkit berdiri untuk memberikan tepuk tangan meriah dan panjang kepada perintis besar dalam kerasulan awam ini.

Dalam banyak kesempatan selama hidupnya, dia mengakui peran spiritualitas Karmel yang dimiliki dalam karyanya bersama dengan Legio Maria, dan bagaimana dia berharap dan berdoa bahwa teladan orang-orang kudus Karmel seperti St. Teresia dari Lisieux dan lain-lainnya akan memberi inspirasi kepada para legioner dalam karya kerasulan mereka.

Pada tanggal 7 November 1980, pada waktu berusia 91 tahun, Frank Duff meninggal dunia di rumahnya di Dublin. Selama hidupnya, ia boleh melihat Legio Maria berkembang luar ke seluruh penjuru dunia, bahkan di Rusia.

Konsep karya kerasulan awam adalah sebuah bagian dari pemikiran dan kegiatan Gereja saat ini yang kadang-kadang sulit untuk diwujudkan. Kita butuhkan seseorang seperti Frank Duff, yang mempunyai semangat itu untuk memberdayakan kaum awam. Dengan cara demikian, gagasan untuk kerasulan awam sungguh menjadi sebuah kenyataan dalam Gereja.

*Pengarang dan Judul asli: Kevin Shanley, O.Carm. “Frank Duff: Founder of the Legion of Mary, dalam: Carmel in the World. Vol. XLV, no. 1, 2006.
**Penerjemah: Stef. Buyung Florianus, O.Carm.

a little pencil...



"I am a little pencil in the hand of a writing God who is sending a love letter to the world," Mother Teresa of Calcutta.

Oktober 29, 2009

TANYAKANLAH

























Untuk mengetahui nilai satu tahun…
tanyakanlah kepada murid yang gagal dalam ujian akhir.

Untuk mengetahui nilai satu bulan…
tanyakanlah kepada ibu yang bayinya lahir prematur.

Untuk mengetahui nilai satu minggu…
tanyakanlah kepada editor sebuah majalah berita mingguan.

Untuk mengetahui nilai satu hari…
tanyakanlah kepada buruh harian yang mempunyai enam orang anak.

Untuk mengetahui nilai satu detik…
tanyakanlah kepada orang yang selamat dari kecelakaan.

Untuk mengetahui nilai satu milidetik…
tanyakanlah kepada peraih medali perak olimpiade. (Sumber: John C. Maxwell)

Oktober 04, 2009

Membangun Kehidupan Doa Yang Sehat

1. Doa secara teratur.
Jangan hanya berdoa saat Anda merasa ada sesuatu yang ingin didoakan. Sebagaimana dicontohkan Daniel (Dan 6:10) jadikan doa sebagai kegiatan rutin dan teratur dan tak terpisahkan dalam aktivitas keseharian Anda. Tapi, tentu saja Anda juga bisa berdoa kapan saja Anda mau di luar jam doa rutin Anda itu.

2. Rencanakan jam doa Anda
“Latihlah dirimu beribadah” (1 Tim 4:7b). Perencanaan adalah bukti bahwa Anda mau berdisiplin dan melatih diri, termasuk dalam hal doa sebagai ibadah pribadi Anda.

3. Berdoalah dalam keadaan fit
Beberapa orang berdoa saat mata mengantuk atau tubuh lelah. Akibatnya, bukannya berdoa, kita malah ketiduran. Jika memang Anda sudah mengantuk saat jam doa tiba, ada baiknya lakukan sedikit senam ringan dulu. Anda juga bisa memakai waktu seperti seusai mandi atau waktu khusus di siang hari saat Anda masih fit. Anda juga bisa berdoa dengan duduk di kursi ketimbang sambil berbaring di tempat tidur. Apapun caranya, tindakan ini menunjukkan bahwa Anda memang menaruh aktivitas doa sebagai salah satu prioritas utama dalam hidup Anda.

4.Pastikan doa Anda seimbang
Arti dari seimbang di sini antara lain :
- Anda berdoa untuk diri sendiri maupun orang lain.
- Mengaku dosa dan mensyukuri berkat Tuhan
- Memuji Tuhan untuk perbuatan-Nya dan karena Ia Tuhan.

5. Doa dengan pengharapan
Kita harus menaikkan doa dengan 'pengharapan'. Artinya, kita mengharapkan dan mencari jawaban Tuhan atas dosa kita. Doa orang benar bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya (Yak 5:16). Buatlah daftar doa dan tandai doa yang telah Tuhan jawab.

6. Berdoa dengan spesifik
Sebutkan secara spesifik nama orang, tempat, kejadian, pikiran dan berkat yang terkait dengan pokok doa Anda. Hal ini bisa membantu Anda lebih terfokus dalam berdoa, membangun kesadaran sehingga lebih dengar-dengaran akan suara Tuhan. Selain itu, karena Anda tentu juga harus spesifik. Dan karena dosa yang Anda lakukan terjadi dalam hal spesifik, maka pengampunan yang Anda minta juga harus disebutkan secara spesifik.

7. Berdoa dengan hati-hati
Tuhan memang mengetahui isi hati kita lebih dari apa kita ucapkan. Ia tahu apa yang kita maksud meski kita tidak bisa mengucapkannya dengan tepat atau bahkan menutup-nutupinya dalam doa kita. Tapi, itu tidak berarti kita boleh berdoa dengan mengucapkan segala yang kita mau. Dia adalah Allah yang kudus sehingga segala yang kita ucapkan dalam hadirat-Nya tidak boleh yang kotor. Demikian pula, kata-kata yang disampaikan dalam doa juga tidak boleh pura-pura sehingga doa kita malah dibungkus dengan sikap munafik yang juga adalah najis di hadapan Tuhan. Jadi, kita tetap tidak boleh sembarang dalam berdoa karena Ia telah Raja kita.

8. Berdoa secara Alkitabiah
Apapun yang kita lakukan hendaknya untuk kemuliaan Allah (1 Kor 10:31). Salah satu patokan dalam melakukan sesuatu yang memuliakan Allah dalam Alkitan. Jadi, dalam berdoa, teladanilah doa seperti dijelaskan dalam Alkitab. Teladanilah cara doa Yesus, teladani cara doa Paulus. Oleh sebab itu, jika ingin tahu cara mereka berdoa, kita harus memperlajari Alkitab. Akan baik juga jika sebelum waktu doa, Anda sudah terlebih dahulu membaca Alkitab.

9.Doakan hal yang penting
Doakanlah hal-hal yang penting, dalam ukuran Allah. Doa kita adalah supaya kehendak Tuhan yang jadi, bukan kehendak kita sendiri yang jadi. Tanyakan, apa yang Tuhan ingin lakukan? Apa yang Tuhan inginkan untuk saya lakukan hari ini? Apa yang ingin Tuhan ajarkan kepada saya melalui masalah ini? Bagaimana Tuhan ingin saya bertumbuh dan berkembang? Misalkan, jangan hanya berdoa agar seseorang disembuhkan dari penyakitnya, tapi doakan juga agar melalui pengalaman sakitnya ini hatinya dapat semakin dekat pada Tuhan dan lebih menghargai berkat kesehatan yang Tuhan berikan. Hal ini juga akan melatih Anda agar dapat melihat dalam Anda agar dapat melihat dalam cara pandang Allah.

10. Berdoa dengan intim
Ingatkan bahwa dengan berdoa, Anda sedang berhubungan secara pribadi dengan Tuhan. Sikap kita dalam melakukan komunikasi jenis ini tentu berbeda dengan sikap saat kita berkomunikasi dengan informasi nomor telepon. Komunikasi yang kita lakukan dalam doa adalah seperti orang tua dengan anak, seperti sepasang kekasih, seperti sahabat dekat. Berdoalah agar Tuhan memberi Anda pengertian untuk dapat lebih mengenal-Nya. Nyatakanlah ucapan syukur bahwa Ia telah bersedia hadir dalam kehidupan Anda. Jangan lupa bahwa Tuhan berkata-kata kepada Anda melalui firman-Nya di Alkitab, sementara Anda berkata-kata dengan Dia melalui doa pribadi Anda. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan doa Anda, nikmatilah jam-jam doa Anda dengan Dia. (sumber: Renungan Harian Spirit via Agustinus Cahyana@fb)