Desember 23, 2008

Curhat: Gembala kita (dan segenap umat Katolik) dicaci maki!


Baru saja saya membaca berita di website salah satu koran terkemuka di Medan, yang 'bunyinya' begini:

Judul: Paus Peringatkan "Ancaman Homoseksual"

Isi: VATIKAN CITY-Menyelamatkan dunia dari kaum homoseksual dan transjender sama pentingnya dengan melindungi hutan tropis. Demikian peringatan Paus Benediktus XVI tentang "ancaman homoseksual" pada pertemuan rohaniwan Gereja Katolik menjelang perayaan Natal, tadi siang.

"Hutan tropis layak dilindungi, tetapi manusia sebagai makhluk hidup juga pantas diselamatkan," tandas Sri Paus. Menurut Paus Benediktus, setiap insan wajib memahami hakikat penciptaan manusia, termasuk kodrat pria dan wanita. Paus menyebut hubungan homoseksual sebagai pemusnahan karya Tuhan.

Nah, di bagian bawah berita online ini ada komentar dari seseorang yang menyebut dirinya "Pok Ame Ame". Simak yang berikut ini:
"ah, belagu pulak kau.... di mana kelen saat orang2 kelen melakukan pembunuhan terhadap rakyat iraq, afganistan dan lainnya...? dasar binatang.... puas kelen...?
kalian cuma monster yg berlindung di balik issue2 HAM, demokrasi serta cinta kasih.... ntar di setiap akhir tahun, kelen selalu menyampaikan dan mengelu-elukan cinta kasih dan perdamaian...trus melepaskan burung mepati putih.... munafik...
herannya, nggak ada satupun dari kelen yg mencegah kekejaman itu..... tentu saja, karena rakyat iraq, afganistan dan lainnya tidak mau mengikuti ajaran agama kelen.....dasar monster biadab...."

Yang satunya lagi lebih (atau lebih tepat dikatakan sangat!) halus:
judul (komentar): harus konsisten. isi: bagus juga peringatannya, tapi peringatkan juga tuh, Amerika suruh tobat, jangan tindas orang yang bersalah -- farhat --

Hayo, siapa yang sedihnya bukan main--seperti saya--setelah membaca, khususnya komentar yang pertama? Gembala kita (dan segenap umat Katolik) dicaci maki, bo! Mau menjotos dia, saya tak tahu dia siapa. Mau demonstrasi? Apalagi. Balas komentarnya? Ndak tau kemana, bisa-bisa malah tambah kacau. Ah, sudahlah, wesss... terima saja. Probably dia juga ndak tau apa yang dibicarakannya. Dear God, ampunilah dia...

Tidak ada komentar: