
Keseimbangan hidup merupakan dambaan setiap orang. Keseimbangan antara dunia profesional dan kehidupan pribadi yang berkualitas melatari konsep kerja Semler Company (SEMCO). Konsep ini ditularkan Ricardo Semler sejak menggantikan sang ayah sebagai CEO. Konsep ini pula yang mendasari terjadinya demokratisasi di SEMCO.
Seorang tukang sapu di SEMCO sekalipun memiliki hak suara serta berhak hadir dalam rapat laporan keuangan. Keterbukaan informasi melahirkan rasa memiliki dan keinginan berkarya secara kontinu. Semangat inovasi dan skeptis lewat pertanyaan: ”Mengapa?” membawa SEMCO meraih pendapatan dari 35 juta dollar AS menjadi 160 juta dollar AS dalam enam tahun terakhir.
Ricardo memandang kebebasan dan kepuasan karyawan berada di atas tujuan perusahaan. Pertumbuhan organisasi yang mengarah pada perolehan laba terjadi alami apabila setiap karyawan senantiasa tertantang, bersemangat, dan produktif tanpa adanya tekanan yang tidak perlu. Tekanan yang tidak perlu, menurut Ricardo, dapat berupa jam kerja yang kaku, struktur organisasi, bahkan pengawasan akan gaya berpakaian.
Pengawasan yang sedikit justru meningkatkan kemampuan inovasi bahkan mengeluarkan individu dari belenggu rutinitas kerja. Teknologi juga harus dipandang sebagai alat yang mempermudah kehidupan bukan merampas waktu luang. Karyawan tidak perlu merasa bersalah ketika siang hari menonton permainan sofbol dan mulai bekerja di depan laptop sambil menemani buah hati pada pukul 21.00 hingga 05.00. Mereka bahkan tidak perlu malu melakukan conference call dengan klien sambil menikmati alam pegunungan meski harus sibuk mencari dokumen dalam tumpukan peralatan ski.
(wes, mau dong gawe di Semco, he-he-he...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar