Juli 04, 2009

Laporan dari Vatikan, Mungilnya Kota Vatikan...



TAHTA Suci Vatikan adalah negara mungil di tengah Kota Roma, Italia. Meski mungil, di sinilah Sri Paus memimpin keuskupan gereja Katolik di seluruh dunia. Luas Vatikan hanya 44 hektar atau sepertiga kawasan Gelora Bung Karno. Akses utamanya adalah lapangan Santo Peter yang terkenal. Kalau boleh dikatakan, batas negaranya hanya berupa pagar pendek di pinggir lapangan elips ini.

Wartawan detikcom, Fitraya Ramadhanny, mengunjungi Vatikan pada Senin (8/6). Pengunjung bisa datang dari segala arah menuju lapangan ini. Gereja utama Vatikan, Basilika Santo Peter yang besar, sudah menunggu mereka. Di tengah lapangan terdapat tugu Obelisk dan dua kolam air mancur.

Jika ingin menuju Basilika, pengunjung harus melewati detektor logam di sisi utara lapangan. Namun di Vatikan harus sopan. Pengunjung harus berpakaian menutup bahu dan tertutup sampai di bawah lutut. Rok mini dan tank top jelas-jelas dilarang. Dalam perjalanan menuju Basilika, pengunjung akan melewati pintu menuju kediaman Paus Benediktus XVI. Pintu ini dijaga pasukan Swiss Guard. Tamu yang ingin bertemu Paus wajib melapor kepada mereka. Yang menarik tentu saja kostum mereka yang berwarna merah, biru, dan kuning seperti baju karnaval.

“Difoto boleh, foto bersama jangan,“ ujar mereka menolak sopan kepada para pengunjung wisata rohani ini. Penunjung pun beranjak menuju Basilika. Ukurannya memang luar biasa, 220×150 meter dan tinggi menjulang 138 meter sampai ke puncak kubah. Langit-langit Basiliki dihias indah dengan ornamen emas dan lukisan. Di dalam Basilika terdapat 80 tempat penting berupa puluhan kapel, altar, dan monumen.

Namun para jemaat tidak berdoa di ruang utama basilika. Jemaat diberikan tempat khusus di Chapel of Blessed Sacrament agar tidak terganggu pengunjung yang hilir mudik. Di tengah Basilika terdapat altar utama untuk Paus. Altar ini berhias kanopi perunggu yang disebut Baldacchino. Di bawah altar terdapat jalan menuju makam Santo Peter. Para Paus yang meninggal dimakamkan di tempat bernama Grottoes dan Necropolis di bawah Basilika.

Namun ada jenazah dari 3 Paus yang ditempatkan tersebar di Basilika. Mereka adalah Paus Innocent XI, Paus Pius X, dan Paus Johannes XXIII. Jenazah ditempatkan dalam peti kaca kedap udara. Pengunjung bisa melihat jenazah mereka yang masih awet.
Selain Basilika Santo Peter, masih ada lagi Museum Vatikan yang berisi koleksi barang-barang seni milik Vatikan. Ada juga kantor pos satu-satunya milik negara Vatikan jika anda ingin mengirim kartu pos dengan cap Vatikan. Atau jika anda ingin kembali ke Italia, cukup menyeberang jalan di depan lapangan Santo Peter.

Il Passetto, Jalan Rahasia Sang Paus
Sekilas, bangunan ini adalah aquaduct alias jembatan air yang panjang. Namun inilah Il Passetto, jalan rahasia berumur ratusan tahun untuk menyelamatkan Paus jika Vatikan dalam bahaya.

Keberadaan Il Passetto terangkat kembali setelah novel dan film Angels and Demons populer. Sang tokoh antagonis menggunakan Il Passetto untuk menculik calon Paus dari Vatikan. Wartawan detikcom, Fitraya Ramadhanny, menelusuri keberadaan Il Passeto di Roma, Italia dan Vatikan, Senin (8/6).

Jembatan air atau aquaduct adalah sebuah bangunan yang umum di Eropa, apalagi untuk bangunan-bangunan tua abad pertengahan. Oleh karena itu, Il Passetto pun disamarkan sebagai jembatan air. Bangunan ini dimulai dari kediaman Paus di Vatikan, membentang 800 meter melintasi kota dan berujung di Kastil Sant Angelo.

Jembatan air bohong-bohongan ini dibangun pada 1277 atas perintah Paus Nicholas III. Pantauan detikcom, bangunan ini tetap lestari adanya. Keberadaannya kini agak tertutup berbagai bangunan modern di sekitar Vatikan.

Jalan rahasia ini bukannya tidak pernah digunakan. Pada 1527, ribuan tentara Raja Charles V dari Spanyol memberontak dan hendak menjarah Vatikan. Swiss Guard, satu-satunya pasukan milik Vatikan, habis dibantai. Namun Paus Clement VII berhasil diselamatkan melalui Il Passetto dan bertahan di Kastil Sant Angelo.

Jika kita datang ke Vatikan dari depan, Il Passetto tidak terlihat karena terhalang kompleks bangunan di Vatikan. Namun jika datang dari Porta Angelica (Gerbang Malaikat) di kanan Vatikan, pengunjung akan melihat aquaduct keluar dari tembok Vatikan. Bahkan sebenarnya Porta Angelica juga bagian dari Il Passetto yang disamarkan sebagai gerbang Kota Vatikan.

Saya pun mengikuti Il Passetto yang melintas sepanjang jalan Via die Corridori yang berarti “Koridor“. Sungguh nama yang tepat untuk menggambarkan kondisi Il Passetto. Di dalamnya terdapat koridor mungil yang cukup untuk dilewati orang. Salah satu tandanya adalah banyaknya jendela kecil untuk ventilasi. Jika memakai logika, untuk apa sebuah aquaduct memerlukan ventilasi?

Penelusuran ini pun berujung di Kastil Sant Angelo. Il Passetto langsung masuk ke dinding kastil. Semua tampak wajar dari bangunan ini. Namun jika diperhatikan, ada kamera keamanan canggih di atas Il Passetto. Wah, ini rupanya memang bukan jembatan air sembarangan. Namun dengan informasi yang serba terbuka di zaman ini, Il Passetto sudah bukan rahasia lagi.

Menelusuri Jejak Illuminati
Film Angels and Demons yang belum lama ini diputar di bioskop-bioskop Indonesia menguak misteri Illuminati di Roma, Italia. Yuk kita telusuri jejaknya! Menurut sang pengarang novel yang menjadi dasar film tersebut, Dan Brown, Illuminati adalah kelompok rahasia penentang Vatikan. Brown mengklaim lima tempat bersimbol Illuminati di dalam novel memang nyata adanya. Simbol itu adalah Tanah, Udara, Api, dan Air. Wartawan detikcom, Fitraya Ramadhanny, mencoba menelusuri jejak ini pada Senin (8/6).

Di dalam novel, sang tokoh utama Robert Langdon menelusuri jejak Illuminati dari Piazza del Popolo di utara Roma. Di samping alun-alun ini terdapat Gereja Santa Maria del Popolo. Di dalamnya ada patung “Habakkuk dan Malaikat“ yang diklaim oleh Brown menjadi simbol Tanah dari Illuminatti.

Nah, seperti juga di novelnya, gereja ini belum selesai direnovasi. Patung Habakkuk pun masih ditutup untuk perbaikan. Namun piramida karya Bernini bisa dilihat di sisi kanan patung. Tidak bisa melihat patung, saya pun lanjut ke simbol kedua, Udara.
Simbol kedua ini, menurut pengarang, ada di tengah lapangan Santo Peter di Vatikan, tepatnya di sekitar tugu Obelisk. Bentuknya berupa plakat-palakat marmer dengan ukiran berbagai arah mata angin.

Nah, yang menjadi simbol adalah petunjuk arah Barat. Namun di sekitar plakat itu sedang dipasang bangku-bangku untuk pengunjung Vatikan. Saya pun hanya bisa melihat plakat-plakat yang lain sebelum melanjutkan ke simbol ketiga, Api.
Terletak di arah Timur dari Vatikan, tepatnya di daerah Repubblica, terdapat Gereja Santa Maria della Vittoria. Gereja ini sangat sepi karena bukan tujuan wisata. Namun di dalamnya terdapat patung “Ecstasy Santa Theresa.”

Digambarkan Santa Theresa hendak ditusuk tombak oleh malaikat. Di belakang patung ada ornamen menggambarkan pancaran cahaya. Semua ini menurut Brown adalah perlambang dari elemen Api. Tentu saja gereja ini tidak terbakar seperti di dalam novelnya.
Setelah puas, saya pun menuju elemen terakhir, yaitu Air. Di dalam novel, elemen Air dari Illuminati adalah Fontana dei Quattro Fiumi alias Air Mancur Empat Sungai. Letak air mancur ini di Piazza Navona, sebuah alun-alun lain di tengah Roma. Ini adalah kawasan wisata yang ramai.

Quattro Fiumi dihias dengan 4 patung dewa melambangkan Sungai Gangga, Sungai Danube, Sungai Nil, dan Sungai Rio de Plata. Tugu Obelisk lagi-lagi menjadi penghias lokasi. Di puncak obelisk ada patung burung yang sedemikian kecilnya sehingga sekilas seperti burung dara sungguhan yang memang banyak di sekitar air mancur.

Di dalam novel, tokoh antagonis membunuh calon Paus dengan cara ditenggelamkan. Nah, bagian yang ini agak dipaksakan mengingat kolam di air mancur ini tidaklah dalam. Selain itu kawasan ini hampir selalu ramai meskipun hari sudah malam. Usai menyusuri empat simbol Illuminati, saya pun menuju lokasi yang disebut-sebut sang pengarang sebagai markas kelompok rahasia itu. Tempat itu adalah Kastil Sant Angelo, benteng yang hanya 800 meter selurusan jalan dari depan Vatikan.

Benteng yang berdiri pada abad kedua Masehi ini tadinya merupakan makam Kaisar Romawi Hadrian. Kemudian Paus Nicholas III mengubahnya menjadi benteng pada abad ke-14. Dalam novel dan filmnya, sang tokoh antagonis menyekap para calon Paus di benteng ini. Sulit juga untuk melakukan itu. Pada kenyataannya, Kastil Sant Angelo kini sudah menjadi museum nasional.

Perjalanan saya pun berakhir. Semua lokasi yang disebut Dan Brown memang benar adanya dengan deskripsi yang serupa. Namun soal Illuminati, orang boleh percaya atau tidak. Yang jelas, jejak Illuminati rupanya tidak sepopuler napak tilas Da Vinci Code di Paris yang kini sudah masuk ke dalam brosur wisata. (detikcom/hariansib.com)

Tidak ada komentar: