Oktober 04, 2009

Membangun Kehidupan Doa Yang Sehat

1. Doa secara teratur.
Jangan hanya berdoa saat Anda merasa ada sesuatu yang ingin didoakan. Sebagaimana dicontohkan Daniel (Dan 6:10) jadikan doa sebagai kegiatan rutin dan teratur dan tak terpisahkan dalam aktivitas keseharian Anda. Tapi, tentu saja Anda juga bisa berdoa kapan saja Anda mau di luar jam doa rutin Anda itu.

2. Rencanakan jam doa Anda
“Latihlah dirimu beribadah” (1 Tim 4:7b). Perencanaan adalah bukti bahwa Anda mau berdisiplin dan melatih diri, termasuk dalam hal doa sebagai ibadah pribadi Anda.

3. Berdoalah dalam keadaan fit
Beberapa orang berdoa saat mata mengantuk atau tubuh lelah. Akibatnya, bukannya berdoa, kita malah ketiduran. Jika memang Anda sudah mengantuk saat jam doa tiba, ada baiknya lakukan sedikit senam ringan dulu. Anda juga bisa memakai waktu seperti seusai mandi atau waktu khusus di siang hari saat Anda masih fit. Anda juga bisa berdoa dengan duduk di kursi ketimbang sambil berbaring di tempat tidur. Apapun caranya, tindakan ini menunjukkan bahwa Anda memang menaruh aktivitas doa sebagai salah satu prioritas utama dalam hidup Anda.

4.Pastikan doa Anda seimbang
Arti dari seimbang di sini antara lain :
- Anda berdoa untuk diri sendiri maupun orang lain.
- Mengaku dosa dan mensyukuri berkat Tuhan
- Memuji Tuhan untuk perbuatan-Nya dan karena Ia Tuhan.

5. Doa dengan pengharapan
Kita harus menaikkan doa dengan 'pengharapan'. Artinya, kita mengharapkan dan mencari jawaban Tuhan atas dosa kita. Doa orang benar bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya (Yak 5:16). Buatlah daftar doa dan tandai doa yang telah Tuhan jawab.

6. Berdoa dengan spesifik
Sebutkan secara spesifik nama orang, tempat, kejadian, pikiran dan berkat yang terkait dengan pokok doa Anda. Hal ini bisa membantu Anda lebih terfokus dalam berdoa, membangun kesadaran sehingga lebih dengar-dengaran akan suara Tuhan. Selain itu, karena Anda tentu juga harus spesifik. Dan karena dosa yang Anda lakukan terjadi dalam hal spesifik, maka pengampunan yang Anda minta juga harus disebutkan secara spesifik.

7. Berdoa dengan hati-hati
Tuhan memang mengetahui isi hati kita lebih dari apa kita ucapkan. Ia tahu apa yang kita maksud meski kita tidak bisa mengucapkannya dengan tepat atau bahkan menutup-nutupinya dalam doa kita. Tapi, itu tidak berarti kita boleh berdoa dengan mengucapkan segala yang kita mau. Dia adalah Allah yang kudus sehingga segala yang kita ucapkan dalam hadirat-Nya tidak boleh yang kotor. Demikian pula, kata-kata yang disampaikan dalam doa juga tidak boleh pura-pura sehingga doa kita malah dibungkus dengan sikap munafik yang juga adalah najis di hadapan Tuhan. Jadi, kita tetap tidak boleh sembarang dalam berdoa karena Ia telah Raja kita.

8. Berdoa secara Alkitabiah
Apapun yang kita lakukan hendaknya untuk kemuliaan Allah (1 Kor 10:31). Salah satu patokan dalam melakukan sesuatu yang memuliakan Allah dalam Alkitan. Jadi, dalam berdoa, teladanilah doa seperti dijelaskan dalam Alkitab. Teladanilah cara doa Yesus, teladani cara doa Paulus. Oleh sebab itu, jika ingin tahu cara mereka berdoa, kita harus memperlajari Alkitab. Akan baik juga jika sebelum waktu doa, Anda sudah terlebih dahulu membaca Alkitab.

9.Doakan hal yang penting
Doakanlah hal-hal yang penting, dalam ukuran Allah. Doa kita adalah supaya kehendak Tuhan yang jadi, bukan kehendak kita sendiri yang jadi. Tanyakan, apa yang Tuhan ingin lakukan? Apa yang Tuhan inginkan untuk saya lakukan hari ini? Apa yang ingin Tuhan ajarkan kepada saya melalui masalah ini? Bagaimana Tuhan ingin saya bertumbuh dan berkembang? Misalkan, jangan hanya berdoa agar seseorang disembuhkan dari penyakitnya, tapi doakan juga agar melalui pengalaman sakitnya ini hatinya dapat semakin dekat pada Tuhan dan lebih menghargai berkat kesehatan yang Tuhan berikan. Hal ini juga akan melatih Anda agar dapat melihat dalam Anda agar dapat melihat dalam cara pandang Allah.

10. Berdoa dengan intim
Ingatkan bahwa dengan berdoa, Anda sedang berhubungan secara pribadi dengan Tuhan. Sikap kita dalam melakukan komunikasi jenis ini tentu berbeda dengan sikap saat kita berkomunikasi dengan informasi nomor telepon. Komunikasi yang kita lakukan dalam doa adalah seperti orang tua dengan anak, seperti sepasang kekasih, seperti sahabat dekat. Berdoalah agar Tuhan memberi Anda pengertian untuk dapat lebih mengenal-Nya. Nyatakanlah ucapan syukur bahwa Ia telah bersedia hadir dalam kehidupan Anda. Jangan lupa bahwa Tuhan berkata-kata kepada Anda melalui firman-Nya di Alkitab, sementara Anda berkata-kata dengan Dia melalui doa pribadi Anda. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan doa Anda, nikmatilah jam-jam doa Anda dengan Dia. (sumber: Renungan Harian Spirit via Agustinus Cahyana@fb)

Tidak ada komentar: